cerita singkat ku
Ibu harina bukan orang yang berada. Namun sosoknya yang tak pernah menampakkan kesusahan menjadikan dirinya selalu didatangi para tetangga tetangganya untuk dimintai tolong. Kemarin saat saya berkunjung ke ibu harina, terlihat sosok nya semakin tua. Jalan sudah tertatih dan bicara tidak setegas biasanya. Tapi ada yang tak berubah, kegemarannya bercanda, mungkin itulah yang menjadikan dirinya terlihat lebih muda dibanding usianya.
Berbincang singkat sambil silaturahim memang kerap saya lakukan, memperpanjang tali silaturahim kedua orang tua. Seperti biasa, segala makanan dipesan di warung sebelah, ada risol, bolu coklat dan kripik kripik tersaji lengkap di atas meja. padahal kami tahu, beliau mengeluarkan dana yang tidak sedikit untuk menjamu kami. Ayo dimakan, begitu sapanya . dan kami pun harus makan, kalau tidak Ibu Harina akan marah dan kecewa.
Tak Lama ada yang mengetok pintu rumah ibu Harina. seorang ibu yang sosoknya lebih tua dari ibu Harina. Ibu Harina menyambuttamuna nya dengan senyum tulus. Berbincang sebentar dan kemudian masuk kembali ke rumah sambil membawa botol kosong ukuran 1 liter.
Saya bertanya "untuk apa botol itu ?"
sambil mengikuti ibu Harina ke ruang tengah, beliau mengisi botol itu dengan air dari teko. Air putih.
"ibu diluar itu, minta air minum " katanya
saya tercekit ...air minum ?
"dia tidak punya apa apa dirumah, bahkan air pun di beri sama warga sini. kompor mungkin ada, tapi ibu itu tidak punya uang untuk beli gas "
saya pun membantu ibu Harina mengisi botol dengan air putih. sambil berpikir keras...air putih pun ibu diluar itu tidak memiliki...ya Allah...
Seraya diberikannya botol itu kepada ibu yang menunggu di teras depan , ibu Harina menyelipkan lembaran uang ke tangan ibu tadi. "Buat makan ibu yaah" kata Ibu Harina
Saya terpana...campur aduk rasanya. Bahkan air putih saja tidak ada. Semiskin itu . Tapi ibu tadi masih bisa tersenyum menjalani hidupnya.
"Terimakasih ya bu..neng, saya pamit..." katanya . Tubuhnya yang kecil berjalan lunglai. Menurut ibu Harina, dia tinggal dengan anaknya yang mengalami gangguan jiwa. Ya Rabb....
------
Terkadang ada cara Allah untuk membuka hati kita seluas luasnya. Untuk bermuhasabah diri, bersyukur atas segala nikmat dan berempati pada setiap keadaan.
Comments
Post a Comment