This is for you ibu

This is for you ibu Tawaf wada sudah selesai dilakukan . Air mata masih menggenang haru karena akan meninggalkan tanah suci. Aku melihat jam besar berwarna hijau di bangunan tertinggi . Jam 10 pagi. Namun chek out hotel pun masih jam 2 Kami berdua , saya dan si shalilah memutuskan untuk menanti dhuhur di pelataran sekitar kabah, memanfaatkan waktu yang tersisa. Bersandar di dinding paling belakang di pelataran kabah. Memandang rumah Allah tak henti. Mengalir lagi air mata ini ... ya Rabb..undang kami lagi kesini. Lirihku.. Pandanganku lurus ke atas kabah. Meyakini tepat diatas sana, ada baitul makmur tempat para malaikat melakukan tawaf. Nikmat luar biasa... memandang kabah...lalu Tertunduk ..bersimpuh tepat di rumahMu. Mengadu segala rasa.. Cuaca makin terik .. aku lupa membawa air zam zam. Ibu ibu sebelah kami sudah mulai bergeser karena tak kuat menahan panas. Aku tanya pada si shalihah..mau bertahan atau pindah ke dalam Disini saja kata si shal. "Ini waktu terakhir kita di masjidil haram kan mi..sebelum kembali ke Indonesia "..katanya. MasyaAllah adek. Kepala kami tutup dengan kain sejadah untuk mengurangi panas matahari . Namun tak bisa di pingkiri kami kehausan. Si shal mulai terlihat lemas. Bersender di bahuku. Pindah dek ? Dia menggeleng. "Sejam lagi .." katanya "insyaAllah kita diberikan kekuatan Allah..sabar ya nak". keluar mengambil air adalah hal yang membutuhkan effort. Karena untuk berpindah saja area sudah cukup penuh . Jam menunjukkan pukul 11.30 . Kabah memang memiliki magnit luar biasa. Setiap yang memandangnya seolah tak ingin berpaling sedetikpun. Apalagi diisi dengan aktivitas yang bernilai 100000 kali. MasyaAllah Setengah jam jelang dhuhur...sebelah si shal ibu asal Yaman pindah. Sepertinya beliau tidak kuat menahan panas. Si Shal masih bersender di bahuku. Dia tertidur. Tak lama..ada seorang ibu tua asal asia tengah berpakaian hijau membawa kursi lipat duduk disebelah si shal.. memanggilku ..."ibu..this is for you ibu" .. seraya menyerahkan gelas air zam zam kepada saya. Saya terdiam..sure ? This is for us ? Jawabku. Beliau mengangguk.."yes..for you and your son.."katanya. MasyaAllah...aku membangunkan sishal...segera minum...kataku... Aku lihat kembali wajah ibu itu tersenyum.. Aku jabat tangannya haru..”syukron “ dia menjawab dengan senyum Tak lama ibu tadi pergi sambil membawa kembali kursi yang didudukinya. Melewati padatnya banyak manusia di depan kabah. Saya terpana...masyaAllah...Allahu Akbar ...menetes air mata...si shal terdiam... Aku berbisik.."dek...kita di depan kabah dan ibu tadi ...". Si shalihah berkaca kaca... Adzan dzuhur berkumandang .... Dalam sujud di tempat terdekat dengan kabah...aku menangis ...Allah...terimakasih atas suguhan indah di rumahMu... Allah dekat mi...kata si shal lirih air mata kembali tumpah... #catatandiahalfaruq #umroh04022024

Comments

Popular posts from this blog

Kala bersepeda

Guru ngajiku

Rindu Rasul