Covid membuat beda...tapi sayangNya tak pernah beda
Covid membuat beda, tapi sayangNya tak pernah beda
Sdh masuk 12 tahun. Tapi tahun ini masyaAllah, beda. Tahun2 sebelum nya masih ada kesempatan sebulan untuk mengumpulkan donasi yg diperuntukkan utk kegiatan berbagi takjil utk dhuafa di desa pesalakan cirebon.
Tahun ini ..belum 10 hari sejak tgl 16 april proposal saya buat dan edarkan. Harap2 cemas. Khauf dan Roja . Tapi ikhtiar harus dilakukan dan doa harus dilangitkan, terakhir tawakal harus sepenuhnya.
Karena terpaksa 30 hari tajil harus diganti dgn pemberian sembako di awal ramadhan , utk persiapan warga desa dhuafa berpuasa.
Situasi Covid dan tahun2 sebelumnya yang tidak covid, memang beda. Namun sungguh nyata , kasih sayang Allah tidak pernah beda , tidak pernah berkurang. Siapa yg bs menggerakkan hati org2 utk berdonasi hingga terkumpul belasan juta kalau bukan Allah ?? MasyaAllah....rahman dan rahim nya Allah...Itu yg saya rasakan dan membuat saya sukses menangis tersedu2.
250 orang dhuafa harus diberikan sembako, karena mereka sudah menanyakan dan berharap.
"Baka beli ana traweh ning langgar; beli ana takjil tah ??
"Lantas kita kepriben, bocah2 nonggoni ...Gantine takjil opo kang ? "
"Kalau gak ada traweh d langgar, ngga ada takjil. Trus kita gimana ?? Anak2 pasti nunggu...Gantinya takjil apa"
Alhamdulillah...dana perlahan terkumpul . Lagi2 Allah Maha menepati janji. Walau blm sesuai target, minimal 250 keluarga dhuafa bs mendapat sembako utk berpuasa walau tak cukup utk sebulan penuh.
InsyaAllah...msh akan ada.rezeki lagi utk mencukupi kebutuhan keluarga dhuafa menunaikan ibadah puasa.
____
Covid memang membuat ramadhan menjadi berbeda
Tp sayangnya Allah tak pernah berubah
Khauf dan Roja dibarengi
Ikhtiar semampunya
Langitkan doa, lalu
Tawakal sepenuhnya
*Foto2 dibawah suasana tahun lalu.
Sdh masuk 12 tahun. Tapi tahun ini masyaAllah, beda. Tahun2 sebelum nya masih ada kesempatan sebulan untuk mengumpulkan donasi yg diperuntukkan utk kegiatan berbagi takjil utk dhuafa di desa pesalakan cirebon.
Tahun ini ..belum 10 hari sejak tgl 16 april proposal saya buat dan edarkan. Harap2 cemas. Khauf dan Roja . Tapi ikhtiar harus dilakukan dan doa harus dilangitkan, terakhir tawakal harus sepenuhnya.
Karena terpaksa 30 hari tajil harus diganti dgn pemberian sembako di awal ramadhan , utk persiapan warga desa dhuafa berpuasa.
Situasi Covid dan tahun2 sebelumnya yang tidak covid, memang beda. Namun sungguh nyata , kasih sayang Allah tidak pernah beda , tidak pernah berkurang. Siapa yg bs menggerakkan hati org2 utk berdonasi hingga terkumpul belasan juta kalau bukan Allah ?? MasyaAllah....rahman dan rahim nya Allah...Itu yg saya rasakan dan membuat saya sukses menangis tersedu2.
250 orang dhuafa harus diberikan sembako, karena mereka sudah menanyakan dan berharap.
"Baka beli ana traweh ning langgar; beli ana takjil tah ??
"Lantas kita kepriben, bocah2 nonggoni ...Gantine takjil opo kang ? "
"Kalau gak ada traweh d langgar, ngga ada takjil. Trus kita gimana ?? Anak2 pasti nunggu...Gantinya takjil apa"
Alhamdulillah...dana perlahan terkumpul . Lagi2 Allah Maha menepati janji. Walau blm sesuai target, minimal 250 keluarga dhuafa bs mendapat sembako utk berpuasa walau tak cukup utk sebulan penuh.
InsyaAllah...msh akan ada.rezeki lagi utk mencukupi kebutuhan keluarga dhuafa menunaikan ibadah puasa.
____
Covid memang membuat ramadhan menjadi berbeda
Tp sayangnya Allah tak pernah berubah
Khauf dan Roja dibarengi
Ikhtiar semampunya
Langitkan doa, lalu
Tawakal sepenuhnya
*Foto2 dibawah suasana tahun lalu.
Comments
Post a Comment