Iqro, lalu tulislah

-




Perintah itu bukan hanya untuk manusia teragung Rasulullah SAW, tapi juga untuk kita umat nya. Membaca adalah sarana untuk lebih  mendekatkan diri pada  keberadaan Sang Maha.  Membaca adalah  cara  jitu untuk mengetahui  keMaha Besaran kuasaNya.

Bacalah kitabNya atau berbagai  tanda tanda kekuasaanNya , setelahnya tuangkan dalam tulisan , agar  setiap kisah dan peran yang kita lakukan  adalah 'Iqro ' yang kita bisa ambil  hikmah di dalamnya.

Bukankah kita diciptakan untuk beribadah kepadaNya ? dan sebuah untaian kata adalah bentuk ibadah, sebagai  sarana untuk berbagi,  berbagi  hikmah  terhadap diri juga untuk orang lain.

Dengan menulis akan mengalir berbagai kisah dan cerita tentang keagungan Allah. Dengan menulis akan terlahir suatu sejarah dan kelak akan menjadi kenangan jariahmu.

Tulislah sejarah dirimu dengan keelokan amal-amalmu,  agar keelokan itu terus  mengalir hingga liang lahat.

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Kala bersepeda

-
Image
Bersepeda kali ini gak lama2. Berhubung akan ada tukang jadi harus buru2. Pdhal alasan baru 2.3 km udh ngos2an...😄 maklum jalan agak mendaki di seputaran kompleks. Senengya bersepeda itu selain berolah raga , juga bisa bertemu tetangga. Dimulai dari tukang tahu langganan sebut aja namanya Attahalili lalu tukang barang rongsok pak  elo tersenyum saat bertemu. Tukang rongsok itu sangat berguna lho disini. Barang2 yg tdk dipakai tdk menjadi sampah , tp diserahkan ke dia lalu menjadi barang yg bs dijual olehnya. Itu lap pertama Lap selanjutnya bertemu dengan Bu Raisa.. "mbaa...kenapa buru2... " "Mau jemput anakku sakit nih di skolah" kata mba raisa "Itu dedeknya dibawa ?? MasyaAllah sdh besar bgt skrg..." " iya...doain baik2 aja yaa si abang" lnjutnya "Syafakallah ..byee....duluaan yaa" sahutku Jelang pengkolan terlihat bu Agnesmo baru sampai rumah dari jalan pagi  .  "Mba diaah...ada peyek niih mauu gak" "Ma
Read more

Guru ngajiku

-
Image
Guru ngaji saya jaman saya kecil sangat sederhana tapi asik , bisa diajak gaul. Jaman dulu gaulnya ya nonton unyil di tvri pd minggu pagi. Bisa lho beliau diajak nonton unyil dulu baru setelah itu mengajarkan kami mengaji. Itupun setelah ayah turun tangan mematikan tv karena setelah unyil kami ajak nonton yg lain lagi . Bagiku beliau luar biasa sabar, mau membimbing kami ber 4 dari yg tidak kenal huruf sampai bisa membaca al Quran. Ngga mudah ya rasanya jaman now menemukan guru spt beliau, yang bs diajak nonton little pony atau pororo atau tayo sebelum mulai ngaji. Yang ada pasti kita nya yg dipelototin. Guru ngaji kami berikutnya semasa smp adalah bapak ustadz asal betawi yang seru punya. Lidi selalu siap ditangannya, tentu fungsinya untuk memukul jari kami jika ada kesalahan membaca ikhfa ,idhghom bighunnah, idghom bilaghunnah. Tapi apakah kami memukul balik seperti anak jaman now ? Tidak mungkin , krn jika kami mengadu kpd orang tua bisa dipastikan kami kena 2 kali puk
Read more

Rindu Rasul

-
Maulid nabi hr ini membuat saya  membuka buka kembali arsip ketika kuliah akademi sirah beberapa tahun yang lalu. Tak pernah bosan dan merasa cukup rasanya  mempelajari kisah manusia agung ini. Betapa Allah telah sungguh memuliakan Rasulullah  . Nabi Muhammad adalah jawaban doa dari nabi Ibrahim dan kabar gembira dari nabi Isa. Menjadi bukti bahwa kemunculan generasi terbaik selalu diawali dengan doa sosok yang baik , pengharapan dan penyiapan lingkungan. Allah telah menyiapkan lingkungan dengan garis keturunan terbaik bagi Rasulullah. Dan Allah pula telah menyiapkan tarbiyah berupa ujian bertubi2 bagi beliau agar kelak menjadi pribadi yang tegar dan kokoh dalam mengemban amanah dakwah. Dikademi siroh inilah saya  jd mengetahui alasan mengapa Rasulullah di susukan dan tinggal di desa diluar kota Makkah. Iya...karena agar beliau fasih berbahasa arab yg baik bagus juga mendapatkan lingkungan yang bersih . Lingkungan yang bersih akan menghasilkan fisik yang bagus sehat jasmani,  ce
Read more