Sepotong surga yg terluka

Malam itu sy melihat 2 tokoh di tv. Dua2nya sama 2 menyuarakan ttg kondisi bangsa.

Tokoh pertama tanpa basa basi dan nurani, dgn latar belakang para  pejabat menyertai berwajah tak menyenangkan ,  merasa jumawa...menyatakan negara dalam keadaan terkendali. "Bulan ini adalah bulan ramadhan , bulan penuh ksh sayang, seyogyanya kt beribadah dgn khusyu di ramadhan ini"  Lanjutnya dia berkata, "saya tidak akan mentolerir apapun yg bs merongrong kesatuan

Tokoh kedua...setelah salam terucap, yg pertama beliau katakan adalah Innalillahi wa inna ilaihi rajiun. Ucapan belasungkawa thd  enam orang yg syahid mjd korban dlm aksi 21 mei. Di samping beliau adalah wakilnya. Dikelilingi oleh para pendukung dan alim ulama.. Terlihat tegang dan geram , namun tetap dalam balutan sabar. 

Aku menangis....miris. ..penguasa negeri justru kehilangan nurani  karena sedikitpun tidak mengucap duka cita.  muslim kah kalian ??

Bukankah mereka yg wafat telah menunaikan kewajiban sbg warga negara?  Apakah mereka yg berbeda pandangan diperbolehkan dianiaya dgm cara keji  ? Atau jangan2 mereka tidak berduka...mereka bersuka dalam genangan darah rakyat  .. diatas ruh 700 petugas KPPS yg wafat...diatas kebohongan dan suara yg telah dirampas..diatas ulama yg kau persekusi..

Air mata menetes  ...

Ramadhan Mu kali ini....... telah Kau takdirkan penuh dengan ujian...ujian Keimanan...

Aku menangis lagi....berusaha menepis air mata yg terus mengalir.  Allaaaah....lirihku berucap ...kalau Engkau menakdirkan ujian ini,  pasti telah kau siapkan kami menghadapinya,  walau tertatih...walau penuh tangisan dan hati yg tercabik2 melibat ketidak adilan

Rabb  ...tolong kami...

Tangisku tumpah...

#surgayangterluka

Comments

Popular posts from this blog

Memfungsikan mezanin sbg mushola

Kala bersepeda

Duduk