HIJAB DALAM PENATAAN RUANG


Bagi umat muslim Hijab atau batas merupakan hal yang penting bagi ibadah. Baik ibadah ritual maupun ibadah dalam arti luas. Karena dalam Islam segala aktivitas selalu bernilai ibadah.  Begitu halnya dalam penataan ruang. Hijab secara bahasa berarti penghalang, yang membatasi atau menutupi
Rumah  adalah wadah untuk tempat tinggal manusia dan merupakan kebutuhan dasar bagi hidup manusia. Pentingnya pembatas dalam rumah, karena secara manusiawi manusia memiliki rasa malu. Manusia memiliki rasa malu dan hak privacy yang sejalan  dengan aturan Islam.
Penggunaan pintu , jendela adanya dinding, merupakan wujud dari penerapan hijab dalam Islam. Dalam edisi kali ini penulis mencoba menerapkan hijab dalam kaitannya dengan penataan ruang dalam rumah.
Berbagai penerapan Hijab dalam Rumah
Penataan Ruang Penerima
Bila kondisi mengharuskan ada batas antara tamu laki-laki dan perempuan, area teras dapat digunakan sebagai ruang penerima tamu untuk laki-laki, sementara area untuk wanita didalam ruang tamu dalam rumah.
Untuk penghalang antara ruang luar dengan teras, maka digunakan tiang-tiang beton dan pagar tanaman. Berfungsi sebagai barrier dari segi pandangan maupun suara agar tidak langsung terhubung dengan ruang luar.
Untuk menambah kesan ruang, teras ini diberikan kap penutup dari beton, sehingga terjadi kesan yang meruang walaupun berada di luar rumah.
Pemisahan ruang tidur anak  perempuan dan laki-laki
Hal ini adalah suatu yang sangat penting. Islam membedakan wanita dan pria secara jelas, baik secara biologis, fungsi dan kedudukan mereka mengharuskan adanya pemisahan ruang-ruang pribadi laki-laki dan perempuan. Ruang tidur tidak memerlukan area yang besar,  hal terpenting adalah fungsi sebagai ruang tidur itu sendiri yakni sebagai tempat beristirahat harus terpenuhi.
Pemisahan Kegiatan
Bila dalam rumah diharuskan ada pemisahan kegiatan antara laki-laki dan wanita,  seperti seringnya diadakan ta’lim , kajian Islam. Implementasinya dapat dilakukan dengan cara memisahkan berdasarkan lantai. Hal ini dapat dilakukan pada banguna bertingkat, minimum 2 lantai. Lantai 1 bisa digunakan untuk kalangan wanita, dengan pertimbangan keamanan sebab kadang wanita sering membawa anak-anak dalam berkegiatan. Untuk lantai II dapat digunakan untuk laki-laki.
Atau bila tidak memungkinkan menggunakan sekat berupa lemari atau pembatas imajiner untuk membedakan kesan ruang.
Sediakan area wudhu khusus
Penting sekali untuk memisahkan area wudhu dengan kamar mandi. Tujuannya adalah agar tidak bercampurnya area yang rawan dengan najis dengan area untuk  bersuci. Kalau tidak memungkinkan pemisahan bisa dilakukan dengan menggunakan batas, seperti menggunakan setengah dinding bata, atau penaikan penurunan lantai untuk membedakan area yang suci dari najis.

Comments

Popular posts from this blog

Memfungsikan mezanin sbg mushola

Kala bersepeda

Duduk